Sambah Manyambah
Sambah-manyambah adalah satu tata cara menurut adat istiadat Minangkabau, yang mengatur tata tertib dan sopan santun pembicaraan orang dalam sebuah pertemuan. Kata-kata sambah yang dalam bahasa Indonesia berarti sembah, diambil dari semacam sikap awal yang dilakukan oleh setiap orang yang akan melaksanakan pasambahan. Sebelum memulai pembicaraannya ia harus terlebih dahulu mengangkat dan mempertemukan kedua telapak tangannya lurus diantara kening dan hidung bagaikan orang menyembah. Begitu pula sebaliknya sikap yang dilakukan lawan bicara ketika menerima sembah.
Sikap ini saja sudah menjelaskan intu hakikat dari acara tersebut, yaitu bagaimana masing-masing pihak yang bertemu dalam satu pertemuan bisa saling menghormati saling memperlihatkan adat sopan santun dan budi bahasa yang baik, termasuk dalam mengatur kata-kata yang akan diucapkan. Dan dalam sambah-manyambah ini bahasa Minang yang dipergunakan memang agak berbeda dengan bahasa yang diucapkan orang sehari-hari.
zulfan sikumbang
Jumat, 06 Agustus 2010
DATA EMAIL
bedrizon_aww2009@yahoo.com
sufedi@ymail.com
pemrizal@yahoo.com
S.Ag_Usman@yahoo.co.id
isnizar_rgt@ymail.com
zulfansikumbang@yahoo.co.id
juprizaljoesa@yahoo.co.id
ysisra@yahoo.co.id
sufedi@ymail.com
pemrizal@yahoo.com
S.Ag_Usman@yahoo.co.id
isnizar_rgt@ymail.com
zulfansikumbang@yahoo.co.id
juprizaljoesa@yahoo.co.id
ysisra@yahoo.co.id
DATA EMAIL
bedrizon_aww2009@yahoo.com
sufedi@ymail.com
pemrizal@yahoo.com
S.Ag_Usman@yahoo.co.id
isnizar_rgt@ymail.com
zulfansikumbang@yahoo.co.id
juprizaljoesa@yahoo.co.id
ysisra@yahoo.co.id
sufedi@ymail.com
pemrizal@yahoo.com
S.Ag_Usman@yahoo.co.id
isnizar_rgt@ymail.com
zulfansikumbang@yahoo.co.id
juprizaljoesa@yahoo.co.id
ysisra@yahoo.co.id
ADAT MINANG
Kaluak paku kacang balimbiang,
Tampuruang lenggang-lenggangkan.
Anak dipangku kamanakan dibimbiang,
Urang kampuang dipatenggangkan.
Artinya :
Keluk pakis kacang belimbing,
Tempurung lenggang-lenggangkan.
Anak dipangku kemenakan dibimbing,
Orang kampung dipatenggangkan.
Tafsir sampiran :
Kaluak paku kacang balimbieng, tampuruang lenggang-lenggangkan. Yang dimaksud dengan paku disini adalah pakis
yang biasa digulai untuk pemakan nasi. Paling enak gulai pakis itu dicampur dengan udang. Akan tetapi dizaman dulu,
udang itu termasuk barang mewah, sehingga gulai paku biasa dicampur dengan maco terubuk. Batang pakis yang besar
yang biasa dibuat rending, biasa dipetik sebelum daunnya mekar, pada waktu itu terlihat bagian ujungnya berkeluk
Tampuruang lenggang-lenggangkan.
Anak dipangku kamanakan dibimbiang,
Urang kampuang dipatenggangkan.
Artinya :
Keluk pakis kacang belimbing,
Tempurung lenggang-lenggangkan.
Anak dipangku kemenakan dibimbing,
Orang kampung dipatenggangkan.
Tafsir sampiran :
Kaluak paku kacang balimbieng, tampuruang lenggang-lenggangkan. Yang dimaksud dengan paku disini adalah pakis
yang biasa digulai untuk pemakan nasi. Paling enak gulai pakis itu dicampur dengan udang. Akan tetapi dizaman dulu,
udang itu termasuk barang mewah, sehingga gulai paku biasa dicampur dengan maco terubuk. Batang pakis yang besar
yang biasa dibuat rending, biasa dipetik sebelum daunnya mekar, pada waktu itu terlihat bagian ujungnya berkeluk
ADAT MINANG
Sambah Manyambah
Sambah-manyambah adalah satu tata cara menurut adat istiadat Minangkabau, yang mengatur tata tertib dan sopan santun pembicaraan orang dalam sebuah pertemuan. Kata-kata sambah yang dalam bahasa Indonesia berarti sembah, diambil dari semacam sikap awal yang dilakukan oleh setiap orang yang akan melaksanakan pasambahan. Sebelum memulai pembicaraannya ia harus terlebih dahulu mengangkat dan mempertemukan kedua telapak tangannya lurus diantara kening dan hidung bagaikan orang menyembah. Begitu pula sebaliknya sikap yang dilakukan lawan bicara ketika menerima sembah.
Sambah-manyambah adalah satu tata cara menurut adat istiadat Minangkabau, yang mengatur tata tertib dan sopan santun pembicaraan orang dalam sebuah pertemuan. Kata-kata sambah yang dalam bahasa Indonesia berarti sembah, diambil dari semacam sikap awal yang dilakukan oleh setiap orang yang akan melaksanakan pasambahan. Sebelum memulai pembicaraannya ia harus terlebih dahulu mengangkat dan mempertemukan kedua telapak tangannya lurus diantara kening dan hidung bagaikan orang menyembah. Begitu pula sebaliknya sikap yang dilakukan lawan bicara ketika menerima sembah.
Langganan:
Postingan (Atom)